Bantuan
Sampai beberapa tahun yang lalu , Cina Mandarin dikelilingi oleh aura misteri . Hal itu dianggap sebagai bahasa eksotis , pasti sulit untuk belajar . Orang asing serta Cina sendiri berpikir bahwa menguasai Mandarin memang tujuan yang mustahil untuk mencapai . Kemudian datang [ a href = " http://en.wikipedia.org/wiki/Dashan " > Dashan [ / a > .
Dalam film dokumenter pendek ini , terlihat bagaimana Dashan mengguncang penonton dengan berbicara sempurna bahasa China pada program TV ditonton oleh setengah miliar orang . Akibatnya , Dashan menjadi selebriti instan di Cina .
Banyak hal telah berubah sejak itu jauh 1988, dan jumlah mahasiswa asing datang untuk berdamai dengan bahasa Cina dan tinggal di China telah tumbuh secara dramatis selama 20 tahun terakhir . Hal ini tidak lagi tidak biasa untuk datang di " wairen " ( asing ) di Daratan China . Namun , banyak siswa tetap mengalami masalah ketika datang untuk berbicara Cina , dan ini terutama disebabkan oleh aspek yang sering dianggap " dramatis " dari sudut pandang orang Barat : nada Cina.
Ketika kita berbicara tentang nada , dua hal langsung ke pikiran :
1 ) Mengapa nada Cina dianggap begitu sulit ?
2 ) Apakah ada cara yang tepat untuk belajar ?
Mari kita mengatasi masalah pertama. Penting untuk menekankan, sekali lagi, hal-hal berikut:
Cina adalah bahasa tonal. Ini tidak hanya berarti bahwa nada membentuk kata-kata, tetapi juga bahwa arti dari kata-kata sendiri bergantung pada nada mereka.
Dalam bahasa non-tonal seperti Italia atau Inggris, nada memang ada. Kami tidak menyadari bahwa hanya karena arti dari kata-kata tidak tergantung pada variasi mereka. Jadi, secara teori, nada yang sama dapat digunakan untuk secara visual mewakili suku kata yang membentuk kata-kata dalam bahasa non tonal.
Hal pertama Anda akan dihadapkan ketika berbicara Mandarin adalah nada. Grafik berikut menunjukkan, secara rinci, empat "ketinggian" dari suku kata dalam bahasa Cina.
Sekarang, bayangkan bahwa Anda ingin belajar bahasa Italia , dan bahwa guru menerapkan pendekatan bottom-up tersebut . Jadi , orang harus mulai dari kualitas suara suku kata dan kemudian beralih ke kata-kata dan kalimat . Setelah penjelasan membosankan dan grafik , bayangkan berlatih kalimat-kalimat berikut :
Ma che hai fatto oggi? ==> Mā chē hā-ī fàt-to ŏg-gí?
Ma dove sei andato? ==> Mā dō-vē sē- ī ā-ndàtó?
Bayangkan upaya raksasa dalam mencoba untuk mengucapkan suatu kalimat penuh dengan melihat nada setiap suku kata tunggal . Hal mendapatkan bahkan lebih buruk ketika datang untuk memikirkan kalimat , dalam satu yang juga harus ingat setiap nada tunggal !
La pōlĕntá* è un cibo tipico dell’Italia del Nord. ('Polenta' adalah hidangan khas bagian utara Italia)
Mi piace la pōlènta.* (Saya suka 'polenta'.)
Seperti yang kamu lihat ,kata "polenta" pada awal kalimat terdengar seperti nada pertama-ketiga-kedua, sementara kata itu menjadi nada pertama-keempat-kelima (netral) ketika berada di akhir kalimat.
Maka jelaslah bahwa cara ini akan menjadi bencana untuk belajar bahasa Italia. Untungnya, tidak ada yang berani mengadopsi pendekatan semacam itu. Akan tetapi, bahkan dengan mempertimbangkan perbedaan besar antara bahasa Italia dan Cina, ini adalah satu-satunya pendekatan yang digunakan dalam sebagian besar kursus bahasa Cina , baik di universitas atau sekolah swasta . Sekarang pertanyaannya, apakah ada alternatif dari seluruh pendekatan ini?
Seringkali kombinasi nada dalam Bahasa Cina dan huruf-hurufnya mengakibatkan banyak murid terlalu cepat untuk menyerah. Namun lebih dari satu setengah milyar orang Cina, dan banyak murid asing berbicara bahasa Cina dengan sangat baik, menunjukkan bahwa nada dalam Bahasa Cina adalah mungkin untuk dipelajari.
Kita seringkala menganggap anak-anak merupakan pembelajar yang terbaik dan tercepat, dan hal itu disebabkan karena otak mereka yang masih mudah dibentuk dan fleksibel yang mana orang dewasa sudah tidak lagi memilikinya. Seseorang mungkin tidak setuju dengan definisi "otak yang mudah dibentuk", namun sebuah faktor kunci dalam proses pembelajaran seringkali justru dilupakan: cara anak-anak tersebut belajar bahasa asing berbeda dari kita yang sudah dewasa.
Anak-anak cenderung mendengar kalimat secara utuh. Mereka tidak memulai dengan mendengar suku-suku kata saja. Mereka hanya mendengar potongan-potongan kata, kemudian mengidentifikasi sendiri satu komponen kata tersebut. Sebagai orang dewasa, kita justru cenderung berpikir kita dapat memahami struktur suatu bahasa melalui analisa setiap aspek-aspeknya, sehingga kita kehilangan gambaran umum yang lebih luas. Sebagai orang dewasa, kita masih memiliki kemampuan mendengan, namun kita kehilangan sebagian kemampuan kita untuk mendengar.
Untuk mengembalikan kemampuan tersebut diperlukan kesabaran dan sedikit pikiran terbuka.
Hanya sekitar beberapa bulan yang lalu setelah saya memulai belajar Bahasa Cina dengan "cara tradisional", Saya menyadari betapa pentingnya untuk mendengar seluruh kalimat. Pikiran tersebut baru terpikir ketika pertama kali saya menggunakan piranti lunak khusus yang mana seorang pembicara bahasa asli mengutarakan suatu kalimat, dan Anda harus mengulangi kalimat tersebut. Program piranti lunak tersebut lalu membandingkan kedua kalimat yang berulang tadi dan memberi nilai dari 1 (sangat buruk) sampai dengan 7 (sempurna).
Meskipun piranti lunak tersebut adalah sebuah mesin dengan segala kecacatannya, latihan mengunakkan program tersebut menyenangkan dan interaktif, dan sebelum saya mengetahuinya, saya telah mencoba lebih dari 300 kalimat dengan cara ini. Saya mengulang dan mengulang kalimat-kalimat tanpa memikirkan nadanya.
1) baca pengenalan berdasar fonetis: ini sangat berguna untuk mengetahui bahwa bahasa cina adalah bahasa yang tonal(bernada). Dan memiliki 5 bunyi ( 4+ sebuah bunyi netral). ini menjadi referensi yang baik. Selanjutnya, pada langkah awal, seseorang harus berlajar dengan cepat tentang bagaimana melafazkan konsonan, memperhatikan betul untuk membedakan konsonan(seperti zh,ch,shi) dari yang umumnya(z,j,s) dan yang ada hembusan nafas(aspirated) seperti (p,t) dari yang tidak aspirated(tidak ada hembusan nafas) seperti (b,d)
2) ketika kalian sudah memahami secara umum fonetis cina, mulailah membandingkan kalimat yang sederhana. dengarkan kalimat itu berkali-kali dan ulangi terus sambil menutup mata tanpa memperhatikanbunyi yang membentuk tiap kata itu.
3)kemudian mengulang tiap-tiap kata dan mencoba fokus pada kalimat itu ketika kata-kata itu " dimasukkan" pada kalimat. Jika perlu, catat sebuah daftar kata-kata yang telah dipelajari.
4) lanjut ke kalimat yang lebih kompleks(complex) yaitu ( klausa utama+ klausa relatif/ klausa kondisional. dll)
sebagai tambahan, untuk bunyi, penting untuk memperkirakan bahwa bahasa cina juga mempunya pitch( bagaimana suatu kata mengalir/terbentuk) yang harus diperhatikan/diperhitungkan. Ada banyak sekali video yang menarik di YouTube dari teman saya Marco tentang hal ini.
1) Akhirnya, setelah mempelajari bagaimana mendengarkan, kamu hanya harus... mulai mendengarkan! lakukan ini setidaknya setengah jam per hari, lebih disukai satu jam, dan ketika kamu siap, cobalah untuk menghabiskan lebih banyak waktu lagi pada kegiatan ini. Ini adalah kunci dalam berbicara seperti orang Cina asli. Mulailah dengan audio DAN naskah terkait.
Kualitas pada awal yang diikuti oleh kuantitas pada tahap akhir merupakan cara yang baik untuk mencapai pengucapan yang sangat baik.
Nada nada bahsa China Mandarin pastinya sangat menantang, tetapi mereka bisa dipelajarari dengan pendekatan yang tepat. Pendekatan yang diusulkan sangat sederhana: perhatikan kalimat keseluruhannya dan dengarkan baik baik, cobalah untuk menebak bagaimana kalimat itu berbunyi keseluruhannya tanpa memusatkan perhatian anda pada nadanya. Anda akan menemukan bahwa pendekatan ini sangat efisien untuk mengerti nada dengan cara yang alami.
(*) Pada tahun 2006, Harold Goodman, pengarang dari 3 kursus radio menciptakan pendekatan untuk menggunakan kode warna pada nada bahasa Mandarin. Di samping warna, pada tiap nada juga ditambahkan gerakan tangan. Untuk contohnya, untuk suara ā ibu jari bergerak dalam gerakan lurus, ke samping, jari telunjuk menunjuk ke atas untuk á, Jari telunjuk dan jari tengah membentuk tanda V untuk nada ketiga (ǎ), dan sebagainya. Pendekatan ini dicoba para siswa sukarelawan dari Amerika dan mereka berhasil mengingat nada dengan baik.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi::
- http://www.michelthomas.com/learn-mandarin-chinese.php
- MANDARIN_CHINESE.pdf
Ditulis oleh Luca Lampariello
Related topics:
- Berapa banyak bahasa yang bisa kita pelajari secara manusiawi?
- Bagaimana neurofisiologi dapat membantu Anda belajar bahasa?
- Bagaimana cara membaca dengan cepat dalam bahasa asing?
- Bagaimana cara menggunakan kapitalisasi Amerika, kan?
Comments